Pada
waktu aku masih duduk di bangku smp kelas 2 ,aku menyukai seseorang,tiap hari
aku memikirkanya,waktu tidur,waktu makan,dan sampai suatu hal aku berubah 180
derajat kepadanya tapi itu yang membuatku berubah, bukan karena si dia,tapi karena
seseorang yang tak pernah aku duga-duga,aku
mau marah tapi aku tak bisa,sedih rasanya di dahului orang,temanku sendiri lagi
Ceritanya
berawal dari kegiatan kemah Akbar yang di selenggarakan sekolah,waktu itu aku
melihat si dia sedang berbicara dengan temannya,hmm...dia mengalihkan
duniaku,rasanya aku mau menyapanya,tapi aku tak berani,aku malu,aku takut kalo
di depanya tak bisa berkata apa apa,Pada saat berangkat menuju ke tempat
perkemahan aku naik truk sama dengan dia,pada saat itu aku disampingnya,mau
bicara dengannya lagi lagi aku tak berani,yang membuat aku senang dekat dia
adalah karena dia misterius,baik,ramah,aktif dan lainnya pokoknya prefect.
Kegiatan
demi kegiatan di perkemahan terasa cepat kalo bersamanya,3 hari terasa 1 hari
saja,hmmm...rasanya mau sama dia terus.Setelah pulang kemah akbar kegiatan
terasa hampa,liburan sekulah padahal,tapi malah mau sekolah terus,kayaknya
karena si dia aku jadi semangat untuk hidup,sekulah dan lainnya.Suatu ketika
temanku curhat kepada aku,dia menceritakan seseorang yang dia kagumi,tapi aku
malah kaget dan curiga kepada temanku ini,kok yang di ceritakan mirip sama
orang yang aku kagumi juga.Terus aku coba pancing temanku untuk kasih tahu
tentang orang yang dikagumi,dan ternyata dugaanku benar.temanku sendiri juga
mengaguminya."Aduh,..kok bisa terjadi
kejadian ini..".
Setelah
liburan usai ,dan ini hal yang dulu aku tunggu,tapi sekarang bukan,sekarang
malah hari yang aku benci,aku sudah kalah cepat dengan temenku,ternyata dia
udah duluan mengutarakan ke si dia.Hancurlah harapanku,hancurlah semangat
hidupku.Yang lebih menyedihkan lagi,aku diundang sama temenku untuk merayakan
hari jadiannya,di depanku sang penyemangat hidup sudah didekapan temanku,senag
rasanya bisa melihatnya,dan sedih rasanya melihat dia dimiliki seseorang.
Hari
demi hari rasanya tak bermakna,hatiku yang terluka masih belum sirna,apalagi
temanku selalu menceritakan pengalamannya dengan dia,ya.. sebagai teman sejati
aku harus kuat walau sakit.
0 komentar:
Posting Komentar