Pages

Sabtu, 24 Desember 2011

Cintaku Diambil Sahabatku



          
      Pada waktu aku masih duduk di bangku smp kelas 2 ,aku menyukai seseorang,tiap hari aku memikirkanya,waktu tidur,waktu makan,dan sampai suatu hal aku berubah 180 derajat kepadanya tapi itu yang membuatku berubah, bukan karena si dia,tapi karena seseorang yang  tak pernah aku duga-duga,aku mau marah tapi aku tak bisa,sedih rasanya di dahului orang,temanku sendiri lagi
                Ceritanya berawal dari kegiatan kemah Akbar yang di selenggarakan sekolah,waktu itu aku melihat si dia sedang berbicara dengan temannya,hmm...dia mengalihkan duniaku,rasanya aku mau menyapanya,tapi aku tak berani,aku malu,aku takut kalo di depanya tak bisa berkata apa apa,Pada saat berangkat menuju ke tempat perkemahan aku naik truk sama dengan dia,pada saat itu aku disampingnya,mau bicara dengannya lagi lagi aku tak berani,yang membuat aku senang dekat dia adalah karena dia misterius,baik,ramah,aktif dan lainnya pokoknya prefect.
                Kegiatan demi kegiatan di perkemahan terasa cepat kalo bersamanya,3 hari terasa 1 hari saja,hmmm...rasanya mau sama dia terus.Setelah pulang kemah akbar kegiatan terasa hampa,liburan sekulah padahal,tapi malah mau sekolah terus,kayaknya karena si dia aku jadi semangat untuk hidup,sekulah dan lainnya.Suatu ketika temanku curhat kepada aku,dia menceritakan seseorang yang dia kagumi,tapi aku malah kaget dan curiga kepada temanku ini,kok yang di ceritakan mirip sama orang yang aku kagumi juga.Terus aku coba pancing temanku untuk kasih tahu tentang orang yang dikagumi,dan ternyata dugaanku benar.temanku sendiri juga mengaguminya."Aduh,..kok bisa terjadi  kejadian ini..".
                Setelah liburan usai ,dan ini hal yang dulu aku tunggu,tapi sekarang bukan,sekarang malah hari yang aku benci,aku sudah kalah cepat dengan temenku,ternyata dia udah duluan mengutarakan ke si dia.Hancurlah harapanku,hancurlah semangat hidupku.Yang lebih menyedihkan lagi,aku diundang sama temenku untuk merayakan hari jadiannya,di depanku sang penyemangat hidup sudah didekapan temanku,senag rasanya bisa melihatnya,dan sedih rasanya melihat dia dimiliki seseorang.
                Hari demi hari rasanya tak bermakna,hatiku yang terluka masih belum sirna,apalagi temanku selalu menceritakan pengalamannya dengan dia,ya.. sebagai teman sejati aku harus kuat walau sakit.

0 komentar:

Posting Komentar